Jumat, 13 Januari 2017

Adikku tersayang

13 Januari 1997 engkau terlahir kemuka bumi membuat orang sekelilingmu bahagia dengan kehadiranmu, seorang anak laki-laki yang dinantikan, masa kecilmu sungguh indah, ku yang selalu menemanimu kala mama lagi ke pasar, saat itu aku kelas 3 SD. Dikala engkau semakin besar, saatnya masuk sekolah, engkaulah yang pertama masuk TK Al.Qur'an, sungguh nikmatnya kala itu, saat umur 5th engkau telah belajar Al Qur'an. yang saat itu teman-teman sebayamu masih menikmati dunianya. Anak yang membawa kedua orang tuanya bisa menginap di asrama haji Padang, engkau berhasil menjadi utusan untuk ikut festival anak sholeh di  Kota Padang. Orang tua mana yang tidak bangga, karna anaknya bisa membawanya menginap di asrama haji, dimana setiap orang yang akan pergi ke tanah suci, akan menginap di sana. 

Tahun 2000 engkau melanjutkan ke Madrasah Ibtidayah Unggul Terpadu (MIUT) Padang Sibusuk Kab. Sijunjung. sekolah swasta yang banyak mengajarkan pengetahuan tentang islam. kenikmatan itu engkau rasakan. Sekitar tahun 2005 engkau telah ikut kelompok mengaji, saat ini lebih dikenal dengan mentoring, dibuka dengan tilawah Al qur'an, kultum, setoran ayatpun engkau ikuti. seorang anak kelas 4 SD telah mengaji khusus dengan beberapa temannya. Engkau rela, waktu bermainmu engkau ganti dengan mengenal Allah dan RasulNya. sungguh nikmat iman yang luar biasa. Membuat grup nasyid bersama teman-temanmu.

Pada tahun 2007 engkau ingin merasakan juga sekolah negeri, dengan berbagai pertimbangan akhirnya engkau bisa menikmati juga SD negeri yaitu SD 03 Sawahlunto saat itu engkau kelas 5 SD semua perlengkapan baru kembali di beli karena, baju sekolah dan buku tentu berbeda. baru beberapa bulan engkau sekolah engkau masuk rumah sakit, entah apa yang engkau rasakan saat itu, sehingga bisa masuk rumah sakit, namun engkau tetap ceria.

Beberapa hari di Rumah sakit keluarlah hasil labor yang mana sebelumnya engkau sempat diambil sampel darahnya,  pihak  RS Sawahlunto, belum mau memastiakan hasilnya, dan engkaupun di rujuk ke RS M Djamil Padang. Di sana engkaupun kembali diambil sampel darahnya, butuh waktu seminggu untuk mengetahui hasilnya. Kemudian tibalah hasil yang ditunggu-tunggu itu, Dr Anak memanggil Papa dan mengatakan bahwa umurmu hanya 20% Leukimia stadium 4. Orang tua siapa yang tidak merasa sedih mendengar hal itu, tidak ada tanda-tanda sebelumnya, namun papa berusaha untuk kuat dan tegar, dan diberi tau perlahan ke mama,  mama yang saat itu telah siap menerima apapun informasi tentang engkau kemudian mendapatkan kabar itu dari papa. Mamapun berusaha untuk kuat dan tegar, saling memotivasi. engkau tak tau apa yang terjadi.

Hari pun berganti, engkau menjalani Kemoterapi yang masa perawatannya ada sekitar 3 bulan. Setiap kali pengambilan sum-sum tulang belakang engkau selalu ceria, Dr Anak pun heran, "padahal ini sakit " ujar Dr. anak tersebut. 1,5 bulan pertama kondisimu makin menurun, sempat drop, engkau tetap memberi senyuman pada orang sekelilingmu. 

Maret 2007 Kota Padang diguncang gempa, engkau berada di rumah sakit kala itu, padahal saat itu habis Kemoterapi dimana engkau butuh istirahat dan tidak boleh bersentuhan langsung dengan udara luar, namun mama yang kala itu bersamamu, dengan kuat membawamu ke luar Rumah Sakit untuk menyelamatkanmu dibantu oleh perawat juga. Engkaupun tersenyum dan katakan mama istirahat aja. sungguh engkau anak yang sholeh.

Aku yang kala itu semester 2 kuliah di Jurusan Geografi FIS UNP, juga sering berulang tempatmu, melihat perkembanganmu. Pernah saat itu engkau kondisi kritis, engkau membutuhkah tambahan darah, kemana dicari darah beberapa kantong bahkan sampai 5 sehari. 

Pertolongan Allah pun hadir, aku yang belum ada ikut terlibat dalam Dakwah Kampus, mendapat banyak pertolongan kala itu. Kakak senior ku di Forum yang bernama FSDI, ikut membantu mencarikan pendonor, relawanpun datang dari semua kalangan. Alhamdulillah bahkan sampai berlebih yang mendonor. Akupun tak pernah tau siapa yang datang kala itu, semoga pahala yang setimpal Allah berikan untuk para pendonor. Akupun dapat cerita dari papa bahwa yang datang itu mahasiswa dari UNP, UNAND, Bung Hatta, Poltekes, ormas islam dll hampir semuanya,  bahkan papa pun sampaikan banyak juga temanku yang datang mendonor. Di keluarga, aku dikenal pendiam dan tak banyak bergaul, mana mungkin punya teman sebanyak itu. 

Disanalah letak ukhuwah, walaupun tidak pernah kenal yang namanya saudara seiman itu harus cepat di tolong, syukron jzk untuk para pendonor. 15 hari akan kepulanganmu, engkau begitu kuat dan ceria, terapi Leukimiamu akan selesai. Engkaupun juga ingin segera pulang, kangen dengan rumah, kangen tidur di kasur mama, namun Allah punya cara lain, engkaupun kembali kritis sampai lengkap pengobatanmu.

20 April 2007 hari Jum'at paginya engkau bangun dan minta mandi, sekitar jam 7 ada kultum di Rumah Sakit, engkaupun dengan seksama mendengarnya sampai ditutup dengan doa. begitu khusuknya engkau berdoa. Menjelang jam 08.00 engkau mulai melemah, saat itu mama, papa ada dalam pelukanmu. Engkau berusaha untuk menunjuk bacaan Syahadat yang terpajang di kalender. dengan terbata engkau katakan satu, Allah itu Satu. Papa, mama, kakak banyak-banyak makan, sungguh luar biasa anak surga, engkau masih ingat dengan kami. Usiamu 10 tahun berada di dunia ini, Allah lebih sayang padamu adikku.

setelah itu perlahan engkau pergi menghadap Robb kembali ke sisiNya. sungguh senyuman yang engkau tinggalkan membuat kami yang melihat menjadi iri, dengan mengingat Allah engkau kembali kepangkuanNya wahai Adikku tercinta.

13 Januari 2017 hampir 10 tahun engkau meninggalkan kami namun keberadaanmu terasa dekat. tentunya engkau telah menjadi penghuni surga, adikku Deddy Rahmadhani.

Tidak ada komentar: